Ia Marah Karena Ayahnya Ditelantarkan Oleh Pembantu! Begitu Pulang, Ia Melihat Pemandangan Mengejutkan Ini!
Ah Wei adalah seorang anak laki-laki yang tinggal di sebuah kampung. Sejak kecil ia tinggal hanya bersama dengan ayahnya karena sang ibu sudah lama pergi dari dunia ini. Ayahnya bukanlah seorang yang kaya raya, maka dari itu Ah Wei berupaya sekolah sebaik mungkin agar saat besar nanti ia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa membahagiakan ayahnya.
Setiap hari Ah Wei belajar dengan giat dan rajin mengerjakan pr, setelah itu dia juga membantu ayahnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Hari demi hari berlalu, tak terasa tahun demi tahun pun berlalu, kini Ah wei sudah lulus kuliah.
Sponsored Ad
Setelah lulus, ia mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar di kota. Ia memulai karirnya dengan baik sehingga tidak lama kemudian ia naik jabatan dan kenaikan gaji yang cukup lumayan.
Setelah beberapa tahun bekerja, Ah Wei memutuskan untuk membawa sang ayah ke kota untuk tinggal bersamanya. Ia merasa khawatir ayahnya yang semakin tua harus tinggal seorang diri di kampung.
Ah Wei kembali ke rumahnya dan mengajak sang ayah untuk berkemas. Namun sang ayah menolaknya, ia merasa sudah nyaman tinggal di rumah sendiri. Lagipula ia tidak biasa dengan kehidupan kota.
Sponsored Ad
Tapi Ah Wei juga bersikeras membujuk sang ayah agar mau ikut dengannya tinggal di kota. Karena melihat sikap anaknya begitu gigih, akhirnya sang ayah pun luluh hatinya. Ia mau ikut tinggal di kota dan berkemas.
Sesampainya di kota, dan melihat-lihat rumah anaknya, sang ayah terus memuji-muji anaknya yang membuatnya bangga karena sudah punya rumah sendiri. Setelah itu, Ah Wei menyuruh ayahnya istirahat dan mengatakan bahwa dia sudah mencarikan seorang pembantu untuk mengurus semua keperluannya saat dia tidak berada di rumah.
Sponsored Ad
Setelah itu, ia mengenalkan ayahnya pada Xiao Hua yang sedang memasak di dapur, Xiao Hua tampak tersenyum sekilas kepada ayahnya dan kembali memasak. “Ayah, kalau mau makan sesuatu bilang saja Xiao Hua,” kata Ah Wei
“Anak bodoh, untuk apa menghamburkan uang kalau hanya untuk itu? Ayah kan bisa masak sendiri, pasti mahal ya mempekerjakan pembantu!”
“Tidak apa-apa ayah, anakmu sekarang sudah punya uang, ayah tenang saja! Kita harus makan makanan yang paling enak !” Kata Ah Wei
Sponsored Ad
Meski kondisi rumahnya sangat bagus, tapi Ah Wei jarang pulang ke rumah. Dalam seminggu, bisa istirahat sehari saja di rumah sudah lumayan, selain itu dia juga sering dinas ke luar kota. Di rumah besar itu cuma ada ayah dan pembantunya.
Kaki ayahnya tidak begitu baik, tidak bisa terlalu sering jalan-jalan di taman. Lama kelamaan dia merasa sangat bosan, sementara pengasuhnya tampak seperti mulai kehilangan kesabaran pada ayahnya.
Sponsored Ad
Hari itu, ayahnya tak tahan lagi, lalu menelpon Ah Wei, putranya dan berkata bahwa sudah tiga hari dia tidak makan, Ah Wei pun bertanya di mana Xiao Hua, ayahnya tersedak sejenak lalu berkata bahwa sejak Ah Wei tidak di rumah, Xiao Hua itu seketika berubah dan sering tidak memberinya makan.
Ah Wei sangat marah mendengar cerita ayahnya, dia langsung minta izin dari kantor untuk pulang ke rumah. Tapi, ia terperangah melihat pemandangan di depan matanya, karena melihat banyak makanan enak di atas meja makan, dan tampak Xiao Hua sedang sibuk memasak di dapur, sementara ayahnya juga sedang duduk di meja makan.
Sponsored Ad
Ah Wei yang bingung lalu bertanya pada ayahnya apa yang terjadi sebenarnya ? “Nak, ayah sudah bohongi kamu, Xiao Hua sangat baik sama ayah, setiap hari membuat masakan yang enak untukku, tapi ayah ingin makan bersama kamu. Ayah merasa tidak nyaman makan sendirian…”jelas Ayahnya
Tanpa sadar, Ah Wei pun menitikkan air mata mendengar kata-kata ayahnya, ia berjanji akan sering-sering pulang untuk menemani ayahnya makan.
Meskipun ini cerita fiktif, tapi kisah ini mengingatkan pada kita bahwa sesibuk apa pun kita, ingatlah untuk pulang ke rumah. Temanilah orang tua kita, karena yang mereka butuhkan sebagai orang yang sudah lanjut usia itu bukanlah uang kita, tapi waktu kita untuk bersamanya.
Sumber : erabaru